Minggu, 11 Januari 2009

Monumen Nasional-Ku

Kontroversi RUU Pornografi yang terjadi 10 tahun belakangan ini akhirnya disahkan juga oleh Ketua DPR Agung Laksono pada rapat paripurna di Gedung DPR, Senayan,Jakarta, Kamis (30/10/2008) menjadi UU Pornografi. Pengesahan terjadi karena banyaknya dorongan dari beberapa pihak masyarakat terlebih dari forum-forum yang mengaku pembela agama yang banyak melakukan demo secara frontal agar secepatnya disahkan UU Pornografi tersebut. Tapi walaupun sudah disahkan tetap saja masih menimbulkan kontroversi karena isi dan penyusunannya masih tidak jelas dan tidak dikatakan sampai mana batas pornografi dan pornoaksi yang dimaksud UU tersebut. Dan masih ada pihak-pihak yang tidak setuju adanya UU tersebut.

Kita tinggalkan dulu topik yang diatas.

Siapa sih orang Indonesia yang tidak kenal Monas?
Semua orang Indonesia pasti mengenal Monas, Monumen Nasional yang di dalamnya ada museum dan lift yang menuju puncak EMAS. Tapi pernah ada yang memperhatikan bentuknya? Bentuknya seperti “isi dan celana dalam pria”-maaf.

Kenapa forum dan ormas pembela agama tidak berunjuk rasa untuk menutup Monas? Padahal kalau diperhatikan bentuknya dapat dihubungkan dengan UU Pornografi. Bukankah selama ini forum pembela agama selalu menghubung-hubungkan apa saja dengan pornografi? Bahkan hasil karya seni pun dianggap menggunakan kedok seni untuk menampilkan pornografi.

Sources : imbalo.wordpress.com
Detik.com
Picture : wikimedia.com

Anak Jalanan

Potret Kehidupan anak jalanan







Kisah Mereka tak? Seindah Kalian.

Bagi kita, remaja yang memiliki orang tua berkecukupan, tentu kehidupan ini biasa dilalui dengan indah. Apalagi yang bisa mengecap nikmatnya bangku sekolah.
Selain bisa mendapatkan pendidikan sebagai bekal masa depan, kita juga bisa merasakan romantika remaja di sekolahan. Kata sebagian orang, nantinya kenangan yang paling dikenang adalah masa-masa indah di sekolah.

Namun bagaimana mereka yang tidak bisa mengenyam kehidupan yang menyenangkan seperti remaja lain? Padahal di sekeliling kita begitu banyak remaja yang orang tuanya tak mampu, bahkan tidak punya sama sekali. Seperti Dewi misalnya, seorang anak jalanan yang ditemui di atas bis, belum lama ini. Yap, kehidupan cewek tangguh berusia 14 tahun ini adalah potret sisi lain kehidupan remaja masa kini yang benar-benar berbeda.

Hari-hari Dewi lebih banyak dihabiskan di jalanan dan di angkutan umum. Tak ada waktu untuk ikut meramaikan kegiatan remaja maupun tempat hiburan lainnya. Apalagi untuk shopping di toko-toko distro dan berburu pakaian model terbaru. Dewi juga tak melanjutkan sekolah sehabis tamat SD. Alasan ekonomi katanya.

Karena itu, Dewi pun terjun ke dunia kerja. Waktunya tersita untuk bekerja dan mengumpulkan rupiah. Tak ada euforia berlebihan dan warna-warni kehidupan remaja masa kini di dirinya. Matanya nanar ketika menceritakan itu.

Nah, adakah teman-teman remaja peduli akan kehidupan yang dilakoni Dewi? Ataukah remaja masa kini hanya sibuk dengan tren fashion dan hura-hura di party-party?










by: Neny Novitriana


iklan xl (monyet)




iklan salah satu operator telekomunikasi di negeri ini, yang dengan keberanian penuh, membanting stir, dari menggunakan bintang iklan luna maya, seorang bintang iklan yang cukup terkenal, menjadi seekor monyet, dengan tag line "Kasihan manusia mau nelpon aja mikir"

Iklan sebelumnya menampilkan manusia dan kambing sekarang xl menggunakan monyet! kenapa xl menggunakan model iconnya semua binatang?? dalam iklan xl biasanya emang banyak pakai artis-artis yang menyilangkan jarinya dengan jempol mengacung dan luna maya yang jadi icon-nya

apakah kreatifitas pembuat iklan itu sudah tidak ada lagie??? sampai sampai harus menggunakan model binatang yang sama sekali "murah" atau xl tidak mau membayar mahal suatu model.iklan jaman sekarang ???

Apakah Luna Maya Kalah Pamornya sama Monyet


Iklan Ini merendahkan Manusia / pelanggan ? pernah juga bahwa iklan xl yang versi kawin sama monyet dan trus poligami sama kambing di cabut sama xl karana dianggap memperolokkan dan merendahkan martabat manusia (mungkin karana manusia tidak mau disamakan dengan dengan binatang, tetapi kan yang menciptakan iklan ini juga manusia ??


Iklan operator telekomunikasi yang melanggar UU No.8/1999 pasal 17f pelaku usaha periklanan dilarang memproduksi iklan yang melanggar etika dan atau ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai periklanan.


Sabtu, 10 Januari 2009

Sejarah Musik Hardcore




Munculnya musik Hardcore pada tahun 1970-an.Hardcore awalnya berasal dari musik punk, ada 3 Band yang awalnya membentuk aliran musik hardcore ini. Musik Hardcore ini juga banyak disebut sebagai musik underground karena kebanyakan komunitas musik ini tidak dipublikasikan ke masyarakat dan khlayak luas. Orang tidak akan mengenal siapa sajayang ada di musik Hardcore ini karena tidak mempunyai karakter yang subjektif, musik punk disini dapat dipublikasikan dan dapat dikenal dari ciri khas dan gaya - gaya mereka. dan dikomunitas Hardcore ini tidak memandang profesi siapa dan darimana asal serta umur orang itu.




Di aliran musik ini terdiri dari 3 Band yang mendirikannya, Pertama yaitu Bad Brain yang menyebarkan aliran Hardcore dengan mengadakan konser - konser disebagian kota, sehingga musik Hardcore dapat dikenal oleh khalayak dan masyarakat luas.




Kemudian yang kedua yaitu ada Bad Flag, mereka membentuk aliran ini dengan merubah aransemen lagu step - step menjadi lebih cepat, sehingga Hardcore mempunyai karakter musik sendiri.




dan ketiga adalah Minor Threat pada Band ini yang membedakan antara musik Punk dan Hardcore dengan menyerukan straight age pada komunitasnya yaitu dengan mengajak komunitas Hardcore untuk hidup lebih positif karena pada era tahun 1970-an tersebut banyak pemuda yang menyukai aliran punk yang meninggal dunia dengan sia - sia dikarenakan Narkoba. Minor Threat mengajak bahwa Hardcore yang beraliran keras bukan berarti harus memakai dan menggunakan Narkoba. Straight Age yang kemudian pecah menjadi 2 bagian,yaitu bagian positif yaitu pengikut dari Vegetarian sampai tidak yang merokok, sedangkan bagian yang Negatif kebalikannya.




by : Pratiwi

Kamis, 08 Januari 2009

Jakarta Bebas Macet??


Jakarta memang identik dengan hal yang satu ini, yaitu kemacetan. Kata macet sepertinya memang sudah identik sekali di setiap individu yang tinggal di wilayah Jakarta ini jika ditanya pendapatnya tentang Jakarta. Ada banyak yang menduga bahwa Jakarta bisa stuck akibat panjang jalan tidak bisa menampung jumlah kendaraan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut, mantan pemprov DKI Jakarta (Bapak Sutiyoso) membangun monorail dan busway di beberapa wilayah. Apakah mimpi Jakarta bebas macet bisa segera terwujud dengan dibangunnya busway dan monorail?
Ketika busway mulai berjalan, kita sebagai warga ibukota tadinya berharap bahwa dengan dibangunnya jalur busway ini bisa menyelesaikan masalah kemacetan yang ada ini tapi kenyataannya apa yang terjadi sekarang adalah kemacetan tambah parah karena pembangunan jalur busway ini memakan badan jalan yang sudah ada. Badan jalan yang tadinya sudah sempit semakin sempit saja akibat pembangun jalur busway ini dan akibatnya kemacetan semakin menumpuk disana-sini.
Bukan cuma kemacetan saja yang dirasakan oleh warga Jakarta. Polusi udara, pemborosan bahan bakar, waktu, tenaga dan uang adalah kerugian lain yang harus mereka tanggung. Berbagai penyakit akibat polusi ini mengancam kesehatan warga, seperti Infeksi saluran pernapasan (ISPA), paru-paru, hinggga gangguan reproduksi. Apalagi pembangunan busway dan monorail yang memangkas jalur hijau yang bisa memperparah polusi udara.
Salah satu solusi yang dapat megurangi kemacetan di Jakarta, menurut saya mungkin dengan mengorientasikan pembangunan transportasi tersebut dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Hanya saja sepertinya solusi tersebut hanya sia-sia belaka saja mengingat warga Jakarta yang dipandang oleh sebagian orang ”mampu” belum tentu mau menurunkan gengsi mereka dengan beralih ke angkutan umum. Mereka yang ”mampu” mungkin berpikir untuk apa bersusah-susah ria menggunakan angkutan umum kalau mereka mampu untuk membeli kendaaan yang lebih bagus, nyaman dan bergaya. Padahal, transportasi umum yang nyaman dan lumayan bagus, bisa dikatakan busway. Tapi itu semua tergantung oleh setiap individu-individu tersebut. Kalau saja mereka mau sedikit saja merasakan penderitaan masyarakat biasa dalam berdesak-desakan didalam bus, tapi masalahnya sekarang apakah mungkin??


by: Putri Widyasari