Kamis, 08 Januari 2009

Jakarta Bebas Macet??


Jakarta memang identik dengan hal yang satu ini, yaitu kemacetan. Kata macet sepertinya memang sudah identik sekali di setiap individu yang tinggal di wilayah Jakarta ini jika ditanya pendapatnya tentang Jakarta. Ada banyak yang menduga bahwa Jakarta bisa stuck akibat panjang jalan tidak bisa menampung jumlah kendaraan. Untuk mengatasi kemacetan tersebut, mantan pemprov DKI Jakarta (Bapak Sutiyoso) membangun monorail dan busway di beberapa wilayah. Apakah mimpi Jakarta bebas macet bisa segera terwujud dengan dibangunnya busway dan monorail?
Ketika busway mulai berjalan, kita sebagai warga ibukota tadinya berharap bahwa dengan dibangunnya jalur busway ini bisa menyelesaikan masalah kemacetan yang ada ini tapi kenyataannya apa yang terjadi sekarang adalah kemacetan tambah parah karena pembangunan jalur busway ini memakan badan jalan yang sudah ada. Badan jalan yang tadinya sudah sempit semakin sempit saja akibat pembangun jalur busway ini dan akibatnya kemacetan semakin menumpuk disana-sini.
Bukan cuma kemacetan saja yang dirasakan oleh warga Jakarta. Polusi udara, pemborosan bahan bakar, waktu, tenaga dan uang adalah kerugian lain yang harus mereka tanggung. Berbagai penyakit akibat polusi ini mengancam kesehatan warga, seperti Infeksi saluran pernapasan (ISPA), paru-paru, hinggga gangguan reproduksi. Apalagi pembangunan busway dan monorail yang memangkas jalur hijau yang bisa memperparah polusi udara.
Salah satu solusi yang dapat megurangi kemacetan di Jakarta, menurut saya mungkin dengan mengorientasikan pembangunan transportasi tersebut dari kendaraan pribadi ke angkutan umum. Hanya saja sepertinya solusi tersebut hanya sia-sia belaka saja mengingat warga Jakarta yang dipandang oleh sebagian orang ”mampu” belum tentu mau menurunkan gengsi mereka dengan beralih ke angkutan umum. Mereka yang ”mampu” mungkin berpikir untuk apa bersusah-susah ria menggunakan angkutan umum kalau mereka mampu untuk membeli kendaaan yang lebih bagus, nyaman dan bergaya. Padahal, transportasi umum yang nyaman dan lumayan bagus, bisa dikatakan busway. Tapi itu semua tergantung oleh setiap individu-individu tersebut. Kalau saja mereka mau sedikit saja merasakan penderitaan masyarakat biasa dalam berdesak-desakan didalam bus, tapi masalahnya sekarang apakah mungkin??


by: Putri Widyasari

Tidak ada komentar:

Posting Komentar